Senin, 03 Mei 2010

Makan biji jambu biji menyebabkan radang usus buntu?(Appendicitis)

Eh, kalau makan jambu jangan sama bijinya....
Ucapan itu yang sering terlontar dari mulut teman, tetangga, orangtua, ibu kos atau bahkan orang yang memiliki gelar di bidang kesehatan.
Adakah penjelasan dari "mitos" tersebut?
Mari kita kaji bersama-sama.

Appendix vermoformis atau usus buntu merupakan bagian dari organ pencernaan manusia berupa suatu tonjolan kecil berbentuk seperti tabung, yang terletak di kolon asendens(bagian dari usus besar), pada perbatasan kolon asendens dengan usus halus. Panjangnya rata-rata 5-10 cm. Posisinya bervariasi, oleh karena itu, jika usus buntu mengalami peradangan sering mengakibatkan keluhan yang berbeda-beda.

Banyak orang percaya bahwa biji jambu bji menjadi faktor penyebab radang usus buntu, makin banyak makan keduanya, maka makin mudah penyakit itu menyerang.
Tidak jelas siapa yang menciptakan mitos itu pertama kali. Para ahli menyebutkan bahwa dari segi medis, tak ada hubungan antara biji jambu biji dengan radang usus buntu.

Mitos ini berkembang karena usus buntu atau appendix vermiformis itu memiliki muara yang dirancang sedemikian rupa, sehingga dianggap mudah dimasuki biji-bijian. Mitospun berkembang bawah muara itu merupakan gerbang masuknya sang biji ke dalam usus buntu. Jika sudah menumpuk dan mengeras maka radangpun tak terelakkan.

Namun, masyarakat melupakan satu hal yang bisa menjelaskan ketidakterkaitan antara biji-bijian dengan radang usus buntu. Usus buntu atau umbai cacing itu memiliki gerakan peristaltik, yakni gerakan memompa ke atas bila ada benda-benda yang masuk ke tubuhnya. Setiap benda atau barang yang nyasar ke usus buntu itu langsung didorong kembali keluar.

Adanya gerakan peristaltik membuat benda yang masuk ke usus buntu termasuk biji sulit bersemayam di dalamnya.

Jadi, apa yang menyebabkan terjadinya radang usus buntu?

Penyakit radang usus buntu ini umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri, namun faktor pencetusnya ada beberapa kemungkinan yang sampai sekarang belum dapat diketahui secara pasti. Di antaranya faktor penyumbatan (obstruksi) pada lapisan saluran (lumen) appendiks oleh timbunan tinja/feces yang keras (fekalit), hyperplasia (pembesaran) jaringan limfoid, penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, cancer primer dan striktur.

Bukankkah biji jambu juga merupakan benda asing dalam tubuh?

Pertanyaan ini bisa dibantah menggunakan jawaban pertama tadi. Usus buntu masih mempunyai gerakan peristaltik untuk membuang kotoran dalam lumen(lubang) nya.

Sehingga penyebab penyakit ini menjadi semakin membingungkan. Untuk itulah digunakan istilah FAKTOR RISIKO bukan PENYEBAB.

Untuk memecahkan misteri " Biji jambu menyebabkan radang usus buntu " mengapa kita tidak bertanya pada ahli bedah saluran pencernaan? tanyalah seperti ini...
Dokter, apakah selama dokter mengoperasi pasien radang usus buntu pernah menemukan biji jambu atau biji apapun di appendiks?
Pertanyaan yang menggelikan, kritis, dan cukup penting untuk ditanyakan.

0 komentar:

Posting Komentar

A LONG JOURNEY © 2008 Template by:
SkinCorner